Kamis, 16 Mei 2013

PRO DAN KONTRA BAYI TABUNG

Bayi tabung adalah istilah yang diberikan untuk proses “pembuatan” bayi melalui fertilisasi in vitro (in vitro fertilization aka ivf). Lazimnya, fertilisasi terjadi di saluran reproduksi wanita (dikenal dengan istilah fertilisasi in vivo). Namun, dengan kemajuan teknologi, sperma dan ovum bisa dipertemukan di lab untuk selanjutnya terjadi penggabungan atau fertilisasi (fertilisasi in vitro).
Teknologi ivf digunakan dengan sasaran pasangan2 yang sulit mendapatkan keturunan hingga wanita single yang ingin memiliki anak dengan kualifikasi tertentu.
Yang terakhir, umumnya meminta donor sperma dari publik figur yang dianggap memiliki kualitas yang didambakan.
Prosedur ivf ialah sebagai berikut:
1. Mengambil ovum wanita
2. Mendapatkan sperma laki-laki
3. Fertilisasi sperma dan ovum di laboratorium
4. Seleksi terhadap embrio hasil fertilisasi. Misalnya seleksi terhadap penyakit keturunan hemofilia dan albino.
Pada proses seleksi ini nasib embrio bermacam-macam tergantung dari “kualitasnya”.
Embrio yg dipastikan sehat akan mengalami 3 kemungkinan nasib; (1) ditanam di rahim ibu menjadi bayi idaman; (2) didonorkan ke pasangan infertil lain; (3) disimpan untuk ditanam dengan cara dibekukan; (4) dan disumbangkan untuk kepentingan research.
Sedangkan embrio sakit akan mengalami 2 kemungkinan nasib sebagai berikut; (1) dibuang; (2) disumbangkan untuk kepentingan peneliti
Disitulah letak titik inti kontroversi ivf. Bagi para penentang ivf, perlakuan terhadap embrio yang merupakan calon manusia tersebut sungguh sangat tidak bisa dibenarkan.
Sedangkan bagi yang pro terhadap ivf, sah-sah saja memperlakukan embrio sedemikian rupa. Toh cuma hasil fusi sperma dan ovum yg belum memiliki kesadaran. Sama sekali belum bisa dianggap sebagai manusia.
Saya pribadi lumayan kontra dengan ivf. Ada cara lain untuk mendapatkan anak tanpa ivf yang mahal ini. Misalnya dengan cara mengadopsi.
Sekian. Apabila salah, mohon koreksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar